Ajak KWT Desa Geneng Berinovasi, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 50 Kenalkan Budidaya Tanaman Selada Secara Vertikultur
Kecamatan Prambanan Melayani Dengan Trapsila
Ajak KWT Desa Geneng Berinovasi, Mahasiswa KKN UNS Kelompok 50 Kenalkan Budidaya Tanaman Selada Secara Vertikultur
KECAMATAN PRAMBANAN, Desa Geneng - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 50 mengenalkan budidaya tanaman selada secara vertikultur kepada ibu-ibu KWT Desa Geneng, Kecamatan Prambanan pada Minggu (7/2/2025).Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-15 tentang peduli lingkungan. Selain itu, program ini juga sejalan dengan visi UNS Green Campus, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan serta mengutamakan kebersihan serta kenyamanan lingkungan.Penanggung jawab program,
Rafi Syuja Satria mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan sumber daya dalam pertanian, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan lahan.“Pengenalan budidaya secara vertikultur tujuannya agar para ibu-ibu KWT dapat memaksimalkan penggunaan lahan. Kalau sebagian sudah dibuat vertikultur kan jadi sisa banyak lahan untuk tanaman yang lain,” tuturnya, Jumat.Dirinya turut mengungkapkan beberapa manfaat dari penanaman secara vertikultur. Di antaranya mencakup peningkatan produktivitas hasil panen, pengurangan risiko hama dan penyakit, serta kemudahan dalam pemeliharaan tanaman.“Ya pastinya diharapkan setelah ibu-ibu mengenal tentang vertikultur akan lebih maksimal dalam menghasilkan panen. Juga bisa mengurangi hama. Cara merawat tanaman juga lebih gampang kalau dibuat vertikultur,” tambahnya.
Ketua Kelompok 50 KKN UNS 2025, Prastiti turut memberikan harapannya setelah terlaksananya kegiatan pengenalan budidaya tanaman selada secara vertikultur. Prastiti berharap teknik vertikultur ini dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan air dan pupuk yang berlebihan, serta mengurangi risiko serangan hama dan penyakit.“Semoga dengan dikenalkannya budidaya tanaman secara vertikultur dapat mengurangi dampak negatif ke lingkungan ya. Misalnya mengurangi penggunaan pupuk dan air yang berlebihan, lalu juga resiko hama,” ungkap Prastiti.(Rilis Pers Kelompok 50 KKN UNS 2025)
What's Your Reaction?






